Jika kita intropeksi sejenak, tanpa disadari kita sudah menuntut ilmu dari kecil sampai sekarang. Mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dst, kalau dihitung- hitung sudah 10 tahun lebih kita menuntut ilmu. Tapi apakah semua ilmu yang kita pelajari tersebut bermanfaat..? Dan apakah semua ilmu tersebut nantinya dapat mengantar kita ke Akhirat..? Rasanya tidak mungkin, karena kalau dipikir- pikir semua yang kita pelajari cenderung menjurus ke urusan Dunia saja. Padahal kita hidup di Dunia cuma beberapa tahun saja, selebihnya kita akan menjalani kehidupan di Akhirat selamanya.
Dahulu ada seorang murid Imam Syafii yang sangat cerdas, ia telah belajar selama 20 tahun, mempuyai 400 Guru, dan menguasai 4000 Hadits pemberian dari Guru- gurunya tersebut. Namun pada suatu hari ia sadar, ilmu yang dikuasainya begitu banyak, tapi apakah semua ilmunya tersebut bermanfaat dan dapat membawanya ke Akhirat..?
Permisalannya seperti ini, jika kita makan, di meja makan pasti tersedia piring, sendok, tudung saji, garpu, dsb. Namun ketika kita akan memakan nasi tersebut, hanyalah sendoklah yang akan kita gunakan. Sama halnya dengan ilmu, kita mempelajari banyak sekali ilmu di Dunia ini, tapi kelak hanya beberapa ilmu lah yang bisa mengantar kita sampai ke Akhirat. Oleh sebab itu, ilmu tersebut harus bisa kita amalkan, sehingga kelak bila kita meninggal Dunia, Ilmu- ilmu tersebutlah yang akan menjadi amal jariyah kita di Dunia.
Mungkin kita rajin beramal, Rajin sholat Tahajjud, dsb, tapi belum tentu semua amalan- amalan itulah yang nantinya akan membawa kita ke Syurga. Seperti halnya dengan kisah Imam Al Ghozali, beliau terkenal sebagai alim ulama yang menguasai banyak ilmu, tapi ternyata bukan ilmu- ilmunya lah yang mengantarkannya ke Syurga. Tapi ia masuk Syurga lantaran menyelamatkan seeokor lalat.
Jadi penasan cerita soal imam Al-Ghozali??
BalasHapus