Duhai Tuhanku…
Yang Maha Menetapkan Segala Sesuatu, lagi Maha Bijaksana…
Ku telah pelajari apa yang terjadi pada diriku ini…
Ku selalu pelajari takdir- takdirmu yang telah kulalui…
Ada yang lulus, ada pula yang ‘tervirus’…
Namun kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau memasukkanku ke SMP terburuk saat itu…
Kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau ‘memaksa’ ku mengikuti setiap perlombaan, seminar, dan pelatihan saat itu…
Kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau ‘memojokkan’ ku menjadi motivator untuk pengembangan diri anak- anak panti asuhan…
Kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau melahirkanku di lingkungan keluarga yang sangat mengerti akan ilmu agama…
Kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau hadirkan sosok perempuan yang sangat sulit ku lupakan…
Kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau hadirkan kegelisahan di setiap penghujung malam…
Kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau membiarkanku selalu tidur di masjid dengan beralas karpet dan berselimut dinginnya udara malam…
Kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau tega membiarkanku melakukan kesalahan fatal yang membuat banyak orang menangis…
Kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau mengirimkan banyak orang dewasa dengan berbagai masalahnya datang kepadaku…
Yang Maha Menetapkan Segala Sesuatu, lagi Maha Bijaksana…
Ku telah pelajari apa yang terjadi pada diriku ini…
Ku selalu pelajari takdir- takdirmu yang telah kulalui…
Ada yang lulus, ada pula yang ‘tervirus’…
Namun kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau memasukkanku ke SMP terburuk saat itu…
Kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau ‘memaksa’ ku mengikuti setiap perlombaan, seminar, dan pelatihan saat itu…
Kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau ‘memojokkan’ ku menjadi motivator untuk pengembangan diri anak- anak panti asuhan…
Kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau melahirkanku di lingkungan keluarga yang sangat mengerti akan ilmu agama…
Kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau hadirkan sosok perempuan yang sangat sulit ku lupakan…
Kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau hadirkan kegelisahan di setiap penghujung malam…
Kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau membiarkanku selalu tidur di masjid dengan beralas karpet dan berselimut dinginnya udara malam…
Kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau tega membiarkanku melakukan kesalahan fatal yang membuat banyak orang menangis…
Kini aku tersenyum…
Kenapa Engkau mengirimkan banyak orang dewasa dengan berbagai masalahnya datang kepadaku…
Teman…, ada banyak cara yang bisa Allah lakukan untuk memperbaiki hidup kita. Hidup begitu luas, saat kita hanya memiliki hati yang sempit, kita tidak mungkin mampu menampung setiap masalah yang ada. Ia pun memberikan banyak ujian untuk menguatkan dan meluaskan hati kita. Saat kita kuwalahan, Ia tawarkan pertolongan terbesarnya pada 1/3 malam terakhir di saat orang- orang tertidur lelap.
Sungguh tidak ada sesuatu yang ‘kebetulan’ di Dunia ini. Semua telah diatur dengan sangat indah olehNya. Terimalah apa yang ada, syukuri apa yang terjadi, hadapilah apa yang akan datang. Dan bersenyumlah sekarang bersama saya….
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (Al Baqarah 216).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar