Renungan Batas antara Surga dan Neraka

Jika seorang manusia diberi kesempatan untuk berkomunikasi dengan Tuhannya, ia mungkin akan berkata : “Tuhan ijinkan saya untuk dapat melihat seperti apakah Neraka dan Surga itu”.

Kemudian Tuhan membimbing manusia itu menuju ke dua buah pintu dan kemudian membiarkannya melihat ke dalam.

Pada salah satu pintu, di tengah ruangan terdapat sebuah meja bundar yang sangat besar, dan di tengahnya terdapat semangkok sup yang beraroma sangat lezat yang membuat manusia tersebut mengalir air liurnya. Meja tersebut dikelilingi orang-orang yang kurus yang tampak sangat kelaparan. Orang-orang itu masing-masing memegang sebuah sendok yang terikat pada tangan masing-masing. Sendok tersebut cukup panjang untuk mencapai mangkok di tengah meja dan mengambil sup yang lezat tadi. Tapi karena sendoknya terlalu panjang, mereka tidak dapat mencapai mulutnya dengan sendok tadi untuk memakan sup yang terambil. Si Manusia tadi merinding melihat penderitaan dan kesengsaraan yang dilihatnya dalam ruangan itu.

Tuhan berkata,

"Menulis di Atas Pasir.... Mengukir di Atas Batu"

Ada sebuah kisah tentang sepasang suami istri yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan suaminya menghardik istrinya dengan sangat keras. Istri yang kena hardik merasa sakit hati, tapi tanpa berkata- kata. Dia hanya menulis di atas pasir : “HARI INI SUAMIKU MENYAKITI HATIKU”.

Mereka terus berjalan, sampai mereka menemukan sebuah oase dimana mereka memutuskan untuk mandi. Si Istri mencoba berenang namun nyaris tenggelam dan berhasil diselamatkan suaminya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya hilang , dia menulis di sebuah batu : “HARI INI SUAMIKU YANG BAIK MENYELAMATKAN NYAWAKU”

Suami bertanya : “Kenapa setelah Aku melukai hatimu, engkau menulisnya di atas pasir dan sekarang kamu menulis di atas batu ?” 

Istrinya sambil tersenyum menjawab : “Ketika hal buruk terjadi, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu dan aku bisa melupakannya... Dan bila sesuatu yang baik dan luar biasa diperbuat suamiku, aku harus memahatnya di atas batu hatiku, agar tidak bisa hilang tertiup angin waktu dan akan kuingat selamanya."

Temaan, dalam hidup ini pasti ada perbedaan pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Terkadang malah sangat menyakitkan, oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masalah yang lalu. Yang terpenting adalah : "Belajarlah untuk selalu BISA MENULIS DI ATAS PASIR untuk semua hal yang MENYAKITKAN dan selalu MENGUKIR DI ATAS BATU untuk semua KEBAIKAN ". Semoga kita semua mengerti betapa berharganya sebuah "KELUARGA”.


Hidup itu Sangat Sederhana

Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut. ”Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.”

Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid- murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya. ”Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.”

Kecantikan Sejati

Suatu pagi seorang gadis berkata pada Ibunya:
"Ibu, engkau selalu terlihat cantik, aku ingin sepertimu, beritahulah aku resepnya..."

Dengan tatapan dan senyum, sang Ibu pun menjawab dengan perlahan:"Untuk Bibir yg Menarik, Ucapkanlah Perkataan yang baik...

Untuk Pipi yang Lesung, Tebarkanlah Senyum Ikhlas mu di muka bumi... Untuk Mata Indah Menawan, Lihatlah selalu Kebaikan orang lain...

Untuk Tubuh yang Langsing, Sisihkan Makanan mu bagi fakir miskin... Untuk Jemari Tangan yang Lentik Menawan, Hitunglah Dosa dan Pujianmu untuk-Nya..

Untuk Wajah Putih Bercahaya, Basuhlah Muka dgn air yang  suci dan bersih yaitu air Wudhu...

Anakku...Kecantikan FISIK pasti akan segera pudar oleh waktu, tetapi kecantikan PERILAKU TIDAK akan pudar, meskipun oleh kematian.."

"Kekuatan Pria yang Sesungguhnya"

Kekuatan pria sesungguhnya,tidak tercermin pada lebar bahunya,
Tapi dalam lebar lengan untuk merangkul keluarganya.
Kekuatan seorang pria tidak dalam nada keras suaranya,
tapi dalam kata- kata lembut yang diucapkannya.
Kekuatan seorang pria bukan dari berapa banyak teman-temannya,
Tapi bagaimana cara baik ia memperlakukan istri dan anak-anaknya.
Kekuatan seorang pria bukan bagaimana ia dihormati di tempat kerja,
Tapi dalam bagaimana ia dihormati di rumahnya.
Kekuatan seorang pria tidak diukur dari keras tidaknya pukulannya,
Tapi ada dalam sentuhan lembutnya.
Kekuatan seorang pria bukan pada bidang dadanya,
Tapi ada dalam hatinya, yang terletak di dalam dada.

Kekuatan seorang pria bukan dari berapa banyak wanita yang ia cintai,
Tapi dalam kesetiaannya kepada seorang wanita.
Kekuatan seorang pria bukan dari seberapa kuat ia bisa mengangkat,
Tapi seberapa dalam beban yang ditanggungnya...

Barakallah fiikum.

PRODUK GELANG KESEHATAN HERBAL - KLIK DISINI