Keindahan Malam dalam Bingkai Tahajud


Terbentang Permadani ke Syurga..

Indahnya malam membelaimu dalam kesunyian..

Menetes hujan hati bermuara di pipi..

Merayu sang ilahi tuk kabulkan pinta hati..

Di sepertiga malam Engkau terjaga..

Sadar…, dan memilih meninggalkan dekapan malam..

Merajut tali- tali kerinduan dengan sang ilahi..

Dengan cinta abadi, yang selalu melekat di dalam hati..

Dari dua dini hari hingga subuh hampir tersentuh, waktu- waktu ini akan kita sambut dengan wajah penuh cahaya. Sepertiga malam terakhir adalah malam yang bertabur mukjizat. Tetesan dan percikan air wudlu yang jatuh membasahi bumi menambah indahnya malam yang penuh keheningan. Tenang dan syahdu. Kita pun mengerjakan shalat tahajud. Shalat yang didirikan setelah terjaga dari tidur.

9 cawan perkara siap disuguhkan Allah kepada orang- orang yang melaksanakan shalat tahajud. 5 cawan perkara di Dunia, dan 4 cawan perkara di Akhirat.

9 cawan perkara itu akan memuliakan para muhsinun. 5 perkara di Dunia itu antara lain :

1. Allah menjaganya dari bermacam- macam bencana

2. Tampak bekas taat di wajahnya

3. Dia akan disenangi oleh hamba- hamba yang shalih, bahkan oleh semua manusia

4. Kata- katanya mengandung hikmah

5. Allah member rizki kepahaman terhadap agama.

Adapun yang 4 di Akhirat, yaitu :

1. Akan dibangkitkan dari kubur dengan wajah yang berseri- seri

2. Dimudahkan hisab baginya

3. Diberikan kitab catatan amalnya dengan tangan kanannya

4. Berjalan di atas Shirat (jembatan di Akhirat), bagaikan kilat yang menyambar.

Lembutnya sinar rembulan disertai desahan angin malam seakan menjadi pernak- pernik saat melakukan sujud yang panjang. Rintihan doa dan deraian air mata yang jatuh menyatu dalam heningnya malam yang syahdu. Para malaikat memuji dan Allah pun memberikan penghargaan kepada ahli- ahli tahajud dengan mempersembahkan sebuah kamar khusus di Surga.

Rosulullah bersabda : “Sesungguhnya di surga itu ada kamar yang sisi luarnya terlihat dari dalam, dan sisi dalamnya terlihat dari luar. Disediakan untuk mereka yang memberi makan orang- orang yang memerlukannya, menyebarkan salam, serta mendirikan sholat tahajud pada saat manusia terlelap dalam tidur malam”. (HR. At Thabrani dan Al Hakim).

Dinginnya malam dan tetesan embun yang membasahi dedaunan seolah menjadi saksi, bukti kecintaan kita kepada Allah dalam untaian dzikir yang terurai. Malam- malam yang berlalu adalah malam penuh kemesraan dalam bingkai ketaqwaan. Sungguh sangat menawan, dan para muhsinun pun tidak ingin melewatkannya sehingga wajah mereka bersinar saat menyambut kedatangan Allah pada 1/3 malam yang terakhir.

Rasulullah saw bersabda : “Allah turun ke langit dunia pada 1/3 malam yang terakhir, lalu ia berfirman: Barangsiapa yang berdoa kepadaKu pasti Aku kabulkan. Barangsiapa yang memohon kepadaKu pasti Aku beri, dan barangsiapa yang meminta ampun kepadaKu pasti Aku ampuni. (HR. Muslim) Orang- orang shalih zaman dahulu sangat menjaga shalat malam mereka. Kerinduan mereka akan 1/3 malam adalah hal yang tek terperi. Bahkan, penghujung malam menjadi kenikmatan terbesar mereka. Abu Sulaiman berkata : “Jika bukan karena malam, aku tidak suka untuk tinggal di Dunia ini”. Ibnu Munkadir berucap: “Tidak ada kelezatan Dunia ini, kecuali pada 3 hal, yaitu: qiyamul lail, bertemu dengan saudara seiman, dan shalat berjamaah.

Bagaimana dengan Anda..?? Masihkan Anda terpesona dengan hangatnya dekapan malam yang penuh tipuan..? Sampai kapan Anda akan melewatkan malam- malam berharga Anda tanpa shalat malam..?

Ingatlah, bahwa Rosulullah pernah bersabda : ”Orang yang cerdik ialah orang yang dapat menaklukkan hawa nafsunya dan beramal untuk bekal setelah ia meninggal. Dan orang yang lemah ialah yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan- angan muluk terhadap Allah”. (HR. Abu Dawud). Jadi, lakukanlah apa yang terbaik yang bisa Anda lakukan. Tidak hanya untuk Dunia ini, namun juga untuk kehidupan Anda yang lebih baik di tingkat kehidupan berikutnya. Amiin...

Mengukur Sejauh Mana Tingkat Kesuksesan Kita


Ada banyak hal dalam hidup ini yang belum kita raih. Waktu masih banyak, dan jalan yang harus ditempuh masih panjang. Jadi masih banyak yang dapat kita lakukan untuk menciptakan perubahan yang berarti & dengan menjadi orang yang bermanfaat dalam hidup ini.

Masa lalu sudah bukan milik kita lagi, karena semuanya hanya tinggal kenangan yang terpendam. Kini saatnya kita bangkit dan menatap indahnya masa depan. Masa depan akan menjadi masa yang kelam, jika kita tidak merencanakan dan mempersiapkan diri kita dari sekarang.

Jadilah sebagai “Future Influencer”, yaitu menjadi orang- orang yang berarti yang dapat merubah masa depan menjadi lebih baik, salah satunya adalah dengan menjadi orang- orang yang sukses. Kesuksesan tersebut dapat kita dapatkan dari rangkaian keberhasilan- keberhasilan kecil kita setiap hari.

Banyak orang menyempitkan pengertian “Kesuksesan”, dengan menganggap bahwa orang yang sukses adalah orang yang mempunyai banyak materi. Padahal, ada banyak acuan untuk mengatakan bahwa seseorang dikatakan “sukses”. Orang yang sukses adalah “orang yang baik” dalam berbagai banyak hal.yang meliputi: akhlak, kesopanan, budi pekerti, ilmu yang dimiliki, tingkat keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah swt, bukan hanya materi semata.

1. Sukses menjadi seorang mukmin :

Pada dasarnya, dengan menjadi seorang mukmin adalah merupakan kesuksesan awal kita. Tidak ada orang yang lebih mulia di sisi Allah dari seorang mukmin. (HR. Ath-Thabrani). Rosulullah juga bersabda : “Sungguh menabjubkan perilaku seorang mukmin. Semua keadaan adalah baik baginya. Jika memperoleh kesenangan ia bersyukur, dan yang demikian itu adalah baik baginya. Dan jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar. Dan yang demikian itu adalah baik baginya. Perilaku itu hanya ada pada diri seorang mukmin”. (H.R Muslim dan Ahmad).

2. Orang sukses adalah orang yang senantiasa melakukan amal shalih :

“Barang siapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki- laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih bak dari apa yang telah mereka kerjakan”. (Q.S Al Nahl: 97).

3. Orang yang sukses adalah orang yang baik akhlaknya :

Rosulullah bersabda : “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. (H.R Bukhari). Sebaik- baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Oleh sebab itu, “Carilah apa yang bermanfaat bagi dirimu, mintalah pertolongan pada Allah, dan janganlah lemah”. (H.R Muslim).

Barang siapa yang berbuat kebaikan, maka ia akan dibalas dengan kebaikan pula. Oleh sebab itu, dengan membiasakan berbuat baik, maka rahmat dan pertolongan Allah akan senantiasa mengiringi kita dimanapun kita berada.

4. Orang sukses adalah orang yang berkecukupan :

Rosulullah bersabda : “Siapa yang berpagi hari dalam keadaan aman di tempat tinggalnya, sehat wal afiat badannya, mempunyai makanan untuk sehari itu. Maka seolah- olah Dunia dan seisinya telah terkumpul baginya”. (H.R Tirmidzi dan Ibnu Majah). ”Dan rizki yang baik adalah rizki yang ada di tangan seorang mukmin, cukup, dan disedekahkan kepada orang lain.

5. Orang yang sukses adalah orang yang berilmu dan bekerja keras :

Sebagai seorang muslim, tak cukup hanya dengan berdoa kepada Allah. Namun juga harus diimbangi dengan kerja keras. Rosulullah pun bersabda : “Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah- payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah. (HR. Ahmad). Allah pasti melihat kerja keras kita, sehingga ia pun pasti akan memberikan imbalan sesuai dengan apa yang kita kerjakan.

6. Orang sukses adalah orang yang sabar :

Inilah hal yang paling sulit dilakukan. Banyak teman kita yang kurang bersabar dalam menjalani hidup ini. Saat rangkaian cobaan menghantam, ia langsung menyerah. Padahal, Allah ingin menaikkan derajat dan kualitas iman kita agar mempunyai derajat seperti derajat para penghuni Surga.

Rosulullah bersabda : “Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal- amal kebaikannya, maka Allah menguji dan mencobanya agar dia mencapai derajat itu”. (HR. Ath-Thabrani). Bagi orang- orang yang sudah mengetahui, ia justru senang dan menikmati semua cobaan yang menghadang. Karena ia tahu, bahwa pasti ada hikmah dibalik semua itu. Allah pun berfirman : “Selamat atasmu karena kesabaranmu. Maka, alangkah baiknya tempat kesudahan itu”. (Q.S Ar Ra’d: 24).

Sungguh betapa mulianya seorang muslim yang senantiasa menjaga ibadah dan akhlaknya, senantiasa menjaga keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah. Yang tatkala cobaan dan ujian menimpa, hanya kesabaran dan keikhlasan yang ia tunjukkan. Di saat gemerlap dunia kian dahsyat menerpa, ia tetap teguh mempertahankan keimanannya. Ia bisa menjadi penyejuk hati bagi orang- orang di sekitarnya. Dan para Malaikat dan Bidadari Surga pun cemburu karena tingkat kesabaran dan ketaqwaannya yang luar biasa.

Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S Al Baqarah: 153).

Bagaimana dengan Anda..? Kira- kira sudah sejauh mana tingkat kesuksesan Anda..? Sudahkan Anda menjadi orang- orang sukses yang dapat menundukkan hawa nafsu di Dunia ini untuk kehidupan di Akhirat yang lebih baik…?? Ingatlah, bahwa Rosulullah pernah bersabda : ”Orang yang cerdik ialah orang yang dapat menaklukkan hawa nafsunya dan beramal untuk bekal sesudah wafat. Orang yang lemah ialah yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan- angan muluk terhadap Allah. (HR. Abu Dawud).

Meminimalkan Kelemahan, Maximalkan Kelebihan


“Tidak ada yang sempurna di Dunia ini”.
Ya..!! Itulah rangkaian kata yang sering kita dengar. Memang benar jika tidak ada manusia yang sempurna. Bahkan hal ini pun telah dijelaskan dalam Al Quran, bahwa manusia itu makhluk yang sombong (An Nisaa: 36), manusia itu sering mengeluh (Q.S Al Ma´aarij: 20), manusia itu makhluk yang bodoh (Q.S Al Baqarah: 13),
dan manusia adalah makhluk yang lemah (Al Imran: 123).

Namun, apakah kita akan terus menghakimi diri kita dengan perkataan bodoh, lemah, dan sering mengeluh terus menerus..? Tentu tidak bukan..? Memang tidak ada yang sempurna, kecuali Allah SWT. Namun banyak sekali sesuatu hal yang “mendekati kesempurnaan. Mengapa demikian..? karena ada sesuatu yang mempunyai banyak kelebihan, sedangkan sedikit sekali kekurangannya.

Inilah yang akan kita lakukan sekarang..!!

Banyak sekali teman- teman kita yang takut melangkah dan tidak berani mengambil keputusan dalam hidupnya, karena perasaan takut dan sadar akan kekurangan yang ia miliki. Dia tidak berani menatap indahnya masa depan karena selalu menatap suramnya masa lalu yang pernah ia alami.

Jika keadaan tersebut kita biarkan begitu saja, maka sampai kapanpun juga pola pikir kita akan mati dan tidak berkembang. Inilah saatnya untuk bangkit dan melakukan gebrakan terbesar dalam hidup kita. “Minimalkan kelemahan, dan Maximalkan kemampuan serta kelebihan Anda”. Bagaimana caranya..??

1. Bergaul dengan orang- orang yang sholih :

Inilahlah Gebrakan baru yang akan kita lakukan. Mengapa kita perlu bergaul dengan mereka..? Karena orang- orang sholih cenderung memiliki jangkauan pola pikir yang lebih luas dan mendalam. Mereka tidak hanya memikirkan Dunia saja, namun juga memikirkan cara untuk menggapai Akhirat. Itukah yang akan memberikan kita kesejukan hati, nuansa dan aura baru dalam menjalani kehidupan.

Imam Al Ghozali berkata : “Ada 4 hal yang dapat menambah kecerdasan akal manusia yaitu : Meninggalkan perkataan yang sia- sia, bersuci, bergaul dengan orang- orang sholih, dan bergaul dengan para ulama”.

2. Berkhusnodhon (berbaik sangka) terhadap diri sendiri :

Setiap orang diciptakan Allah pasti mempunyai kelebihan, jadi jangan pernah memikirkan apa yang buruk dari diri Anda. Tapi berpikir baiklah terhadap diri Anda sendiri. Sesungguhnya ketakutan, rasa cemas, dan kekhawatiran tidak akan menggagalkan impian Anda, tapi jelas akan mengurangi dan menguras tenaga Anda untuk mendapatkan Apa yang Anda inginkan.

Saat kita telah berbaik sangka terhadap diri kita sendiri, maka kita akan merasa yakin dengan kemampuan yang ada, sehingga akan berani melakukan banyak gebrakan yang luar biasa dalam hidup ini.


3. Rajin Shalat malam, Shalat dzuha, dan berdikir kepada Allah

Inilah terobosan baru yang akan kita lakukan. Sadarkah Anda, bahwa untuk menaklukkan ganasnya kehidupan tidak cukup hanya dengan ilmu pengetahuan, kemampuan, dan materi yang Anda miliki. Ada sesuatu hal yang sangat kita butuhkan, yaitu : “Rahasia Kedekatan dengan Allah”. Inilah yang akan membedakan kita dengan orang lain.

Banyak teman kita yang selalu bersedih, kecewa, dan mengeluh saat mereka medapatkan rentetan cobaan atau ujian berat. Namun bagi orang- orang yang selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagi macam amalan sunahnya, saat deburan dan rentetan cobaan menghamtamnya. Ia bisa bertahan dan meredam semua cobaan itu. Mengapa..? Karena Allah telah sayang padanya.

“Tidaklah hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa- apa yang Aku wajibkan kepadanya, dan hambaKu itu tetap mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan- amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Bila Aku mencintainya, Aku akan menjadi pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, Menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, Menjadi tangannya yang ia gunakan untuk menggenggam, dan Menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta pasti Aku beri, dan jika ia meminta perlindungan, niscaya Aku lindungi. (HR. Bukhari).

Tahukah Anda, bahwa dalam Group “Tahajud Call Community” yang kita bentuk bersama- sama. Setiap harinya insyaAllah ada lebih dari 4300 orang yang senantiasa meramaikan malam demi malam dengan shalat Tahajud. Orang- orang yang tak hanya ingin menaklukkan ganasnya kehidupan, Namun juga ingin menggapai kebahagiaan di Akhirat.


4. Tawakal (bersandar dan berserah diri kepada Allah Ta’ala).

Jika Anda telah mendapatkan apa yang Anda inginkan, maka bersyukurlah. Dan jika Anda belum mendapatkannya, maka bersabarlah. Karena Allah punya rencana yang jauh lebih dasyat dari apa yang tidak pernah kita bayangkan.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (Q.S Al Baqarah 216).


Itulah untaian hadits dan Firman Allah yang senantiasa memberikan kita kesejukan hati, keberanian dan semangat untuk melanglang di Dunia ini. “Tidak ada yang sempurna, tapi ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mendekati kesempurnaan”. Jauhilah segala sesuatu yang tidak bermanfaat, dan dekatilah Allah pada 1/3 malam yang terakhir. Sesungguhnya siang hari adalah perjuangan Nyata melawan ganasnya kehidupan dengan tetesan keringat, sedangkan malam hari adalah perjuangan sejati dengan tetesan air mata.

Meningkatkan Kemampuan, Menggapai Impian


Untuk bisa mencapai tujuan yang kita idam- idamkan, kita harus mempunyai tujuan yang jelas dan berani mengambil langkah pertama. Kita bisa melangkah sejauh kita mau, dan setelah kita sampai kesana, kita bisa melangkah lebih jauh lagi. Itulah yang akan terus kita lakukan untuk bersyukur dengan selalu menggali serta mendayagunakan potensi yang ada.

“Bersyukur” bukan hanya menerima apa yang ada. Namun dengan melakukan apa yang lebih baik lagi dari apa yang telah kita dapatkan, sehingga kita pun akan mendapatkan hasil yang lebih besar. Sesuai dengan firman Allah : "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Q.S Ibrahim: 7).

Saat kita sudah yakin dengan impian yang akan kita gapai, secara otomatis kita akan mengerahkan seluruh kemampuan kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Banyak orang yang lemah dalam merencanakan tujuan dalam hidupnya, sehinga saat kesempatan dan peluang datang, mereka tidak sadar dan tidak tahu Apa yang harus dilakukan.Untuk bisa mendapatkan apa yang kita impikan, kita harus berpikir SMART.

- S : Specific ( jelas dan rinci),

- M : Measurable (dapat diukur),

- A : Achievable (terasa bisa dicapai),

- R : Reality based (berdasarkan kenyataan kondisi dan situasi),

- T : Time based (ada batas waktunya).

Masa depan adalah masa yang penuh ketidakpastian sehingga butuh persiapan dan perencanaan yang matang. Oleh sebab itu, prinsip SWOT akan sangat membantu untuk meraih apa yang kita impikan :

- S : Strength (mengerahkan seluruh kekuatan yang ada),

- W : Weakness (Meminimalkan kelemahan/ kekurangan yang kita miliki),

- O : Opportunity (Mengambil setiap kesempatan/ peluang yang ada),

- T : Threat (Menaklukkan setiap ancaman dan tantangan yang menghadang).

Banyak diantara kita yang mengatakan: “Aku tidak mempunyai waktu untuk melakukan itu semua. Padahal, permasalahannya bukan karena tidak adanya waktu. Namun karena kita sendiri yang belum bisa memanagement waktu dengan baik. “Mereka yang menggunakan waktunya paling buruk adalah orang pertama yang mengeluh tentang singkatnya waktu”.

Ada untaian hadits sangat indah yang selalu mengingatkan kita tentang management waktu yang baik. Dari Ibnu Umar ra berkata: Rasulullah saw memegang pundakku dan bersabda : “Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau penyeberang jalan. Jika kamu berada di sore hari, jangan menunggu pagi hari, dan jika engkau di pagi hari janganlah menunggu sore. Manfaatkanlah masa sehat sebelum datang masa sakitmu, Dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Bukhari).

“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau penyeberang jalan.” Memberikan gambaran kepada kita, bahwa sebenarnya bukan di Dunia inilah tempat tinggal kita yang sebenarnya. Kita hanya singgah sebentar, kemudian akan meneruskan lagi perjalanan kita yang lebih jauh sampai akhirnya menuju kampung halaman kita di Surga.

Seseorang yang cerdas dan berpikir dalam tentu merindukan kampung halamannya yang penuh dengan kenikmatan. Saat kita bisa menaklukkan tipu daya dalam kehidupan serta dapat beramal dengan berbagai amalan yang baik. Maka kita dapat kembali ke kampung halaman kita dengan keadaan yang sempurna.

Rasanya tidak adil jika kita melangkah di Dunia ini tanpa melibatkan Allah Taala. Karena Dialah sebaik- baiknya pelindung dan penolong yang kita miliki. Dari Abul Abbas Abdulloh bin Abbas ra, Nabi Muhammad bersabda : “Jagalah Allah (dengan cara bertaqwa kepadaNya), niscaya Dia akan senantiasa menjagamu. Bila engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Allah, dan bila engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah”.

“Ketahuilah, jika semua umat manusia bersatu padu untuk memberikan suatu kebaikan kepadamu, niscaya mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Allah bagimu, dan jika semua umat manusia bersatu padu untuk mencelakakanmu, niscaya mereka tidak dapat mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Allah bagimu. Pena telah diangkat dan catatan- catatan telah mengering. (HR Tirmidzi).

“Sesungguhnya Allah melindungi hambaNya yang mukmin dari godaan dunia dan Allah juga menyayanginya, sebagaimana kamu melindungi orangmu yang sakit dan mencegahnya dari makanan serta minuman yang kamu takuti akan mengganggu kesehatannya. (HR. Al Hakim dan Ahmad)”.

Itulah untaian hadits sangat indah yang senantiasa memberikan kita kesejukan hati, keberanian dan semangat untuk melanglang di Dunia ini. Saat kita diberi nikmat, maka kepadaNya lah kita mengucapkan terima kasih serta rasa syukur. Dan saat kita sedang diuji, hanya kepadaNya lah kita mengadu dalam deraian air mata dan dalam sujud malam kita yang panjang.

Kenalilah Allah di waktu kita sedang lapang, niscaya Allah juga akan mengenali kita saat kita sedang dalam kesulitan. Sesungguhnya setelah kesulitan itu pasti ada kemudahan. Setelah kekalahan pasti ada kemenangan. Dan setiap masalah pasti ada jalan keluar. Tidak ada yang tidak mungkin di Dunia ini, jika kita berusaha, berdoa, dan Yakin dengan pertolongan Allah.

PRODUK GELANG KESEHATAN HERBAL - KLIK DISINI