Menjadikan Pribadi sebagai Orang- Orang Sukses pada Zaman Kita

Saya ingin bertanya, “Sudah sejak kapankah Anda belajar.?” Tahukah Anda, bahwa perintah untuk belajar (menuntut ilmu) lebih dasyat daripada perintah untuk melaksanakan shalat.

Karena perintah untuk menuntut ilmu dimulai sejak kita masih dalam kandungan, sampai kita berada di liang lahat. Sedangkan perintah untuk melaksanakan shalat, dimulai saat kita sudah baligh (dewasa). Saya ingin bertanya kepada teman- teman, ‘Tahukah Anda perbedaan antara ilmu Dunia dengan ilmu Agama..?

Ilmu dunia adalah bermacam macam ilmu yang sifatnya masih terselebung atau masih dihijab (ditutup), sehingga manusia berusaha keras untuk senantiasa menguak apa yang masih tersembunyi. Dengan kata lain, ilmu dunia adalah segala macam ilmu yang sifatnya explorasi, sehingga dari hari ke hari semakin maju atau berkembang.

Lain halnya dengan ilmu agama. Ilmu agama sifatnya sudah jelas dan pasti, dimana Allah telah membuka dan menjelaskannya dalam bentuk Al Quran, kemudian masih diperjelas lagi dengan hadits- hadits Nabi Muhammad SAW, dll. Dan ilmu Agama sifatnya tetap, tidak bisa dikembangkan lagi.

Pernah ada seorang ulama yang berkata, “Ilmu Dunia sifatnya akan terus berkembang hari demi hari, sedangkan ilmu Agama sifatnya justru akan semakin rusak dan hilang hari demi hari. Buktinya, zaman dahulu Imam Syafii hafal puluhan ribu hadits, Para sahabat Nabi dapat katam 40x dalam bulan Ramadhan, Imam Ghozali dapat katam Qur’an dalam setiap shalat Tahajudnya, dll.

“Namun, kenapa sekarang tidak ada yang bisa seperti itu..? Itulah bukti bahwa ilmu agama hari demi hari semakin mengalami kemunduran”.

Pendapat tersebut memang benar. Namun saya kurang setuju. Mengapa…? Karena jika kita menggunakan pola pikir demikian, maka sampai kapanpun juga umat islam tidak akan menjadi bangsa yang maju. Kita tidak bisa dibandingkan dengan Imam Syafii, Imam Ghozali, dan para sahabat Nabi lainnya. Karena kita hidup pada zaman yang berbeda.

Umat islam zaman dahulu berjuang melawan Tirani, sedangkan umat islam zaman sekarang berjuang melawan Kebudayaan dan Kecanggihan Teknologi. Jadi kita tidak bisa dibandingkan dengan orang- orang terdahulu. Silahkan menjadikan mereka menjadi suri teladan yang luar biasa dalam hidup ini. Namun kita tidak bisa dibandingkan dengan mereka.

Biarkanlah Imam syafii, imam Ghozali, dan para sahabat nabi lainnya menjadi orang- orang sukses pada zamannya. Kitapun harus demikian. “Jadikanlah kita menjadi orang- orang yang sukses pada zaman kita”.

Orang yang sukses adalah orang yang berilmu, yang tak pernah bersedih dan berkeluh kesah dalam menghadapi terpaan kehidupan. Karena ia tahu, bahwa selalu ada harapan besar di balik semuanya. Yang menganggap bahwa ‘Kehidupan adalah bagian dari dirinya, bukan sebaliknya. Kitalah yang memainkan kehidupan ini, dimana Allah telah memberikan aturan main, lalu kita akan memainkan permainan ini dengan semaksimal mungkin dan memenangkan permainan tersebut. Kemudian Allah akan memberikan imbalan yang luar biasa bagi para juaranya.

Tidak akan ada takdir, kecuali kita sendiri yang beusaha mewujudkan apa yang kita inginkan. Hidup manusia ibarat sebuah benih. Dia akan tumbuh dan berkembang dengan luar biasa, jika berada pada tempat yang sesuai, Begitu pula sebaliknya. Lantas, sudahkah Anda menempatkan diri Anda pada tempat yang sesuai..?? Carilah tempat- tempat dimana Anda dapat menjadi orang yang bermanfaat dan dapat diandalkan, seseorang yang bisa memberikan kesejukan hati bagi orang- orang disekitar Anda.

Kita hidup 2 kali, maka pergunakanlah hidup kita yang pertama untuk bisa menembus kehidupan yang kedua. Melangkahlah di Dunia ini untuk mendapatkan apa yang terbaik. Hidup adalah mutiara indah yang berkilauan. Maka jagalah mutiara tesebut agar senantiasa memancarkan cahaya dan memberikan manfaat yang luar biasa. Tidak akan ada lagi keluh kesah dan air mata kesedihan. Yang ada hanyalah semangat, keimanan, dan ketaqwaan membara yang senantiasa menyelimuti kita dalam melangkah di Dunia ini.

Semoga yang sedikit ini dapat memberikan manfaat yang besar kepada kita. Memberikan kita semangat dan pandangan ­baru dalam melangkah di Dunia ini. Membuat kita menjadi orang- orang yang cerdas, yang tidak pernah mengeluh dan bersedih dalam mengarungi lautan kehidupan. Amiin…

Menjadi orang yang Bermanfaat dan Penyejuk Hati bagi Orang Lain


Kembali berusaha memahami arti kehidupan. Memandang Dunia dari sisi yang berbeda untuk menguak apa yang masih tersembunyi. Mengubah pola pikir, untuk menjadikan setiap cobaan sebagai mutiara kehidupan. Menaklukkan cobaan tersebut, dan membuka tabir hikmah di dalamnya. Meracik dalam bentuk ilmu, dan menyampaikannya kepada teman- teman tercinta.


Saya punya sebuah cerita yg ingin saya curahkan kepada teman- teman sekalian. Saya punya seorang sahabat, sebut saja namanya Pak Rahmat. Beliau adalah seorang mahasiswa S3 UIN (Universitas Islam Negeri) di Yogyakarta, seorang calon Doktor jurusan Pengembangan Studi Islam. Suatu hari, 2 teman saya bersilaturahmi ke rumah beliau. Mereka bertanya kepada Pak Rahmat.

“Pak, Apa yang membuat Anda meneruskan pendidikan sampai ke S3.? Apakah karena perintah Allah, yaitu untuk menuntut ilmu setinggi- tingginya.?” Beliau menjawab: Tidak. Teman saya bertanya lagi, “Lantas apakah karena perintah Allah, untuk memerangi kebodohan.?” Beliau menjawab: Tidak juga. Teman saya bertanya, “Lantas apa yg membuat Anda meneruskan pendidikan sampai ke S3.?”

Beliau menjawab: “Saya hanya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain”. Saya terdiam sejenak… saat mendengar jawaban tersebut, saya seperti mendapat tamparan keras, Plaak..!!

MasyaAllah… Saya kagum dengan jawaban beliau. Perlu Anda ketahui, bahwa Pak Rahmat adalah seseorang yang buta. Kemanapun ia pergi, ia selalu membawa tongkat di tangannya. Di tengah keterbatasan fisiknya, dia tidak ingin hidupnya menjadi hampa dan sia- sia. Namun, keterbatasan fisik yg ia miliki justru menjadi pemicu semangatnya untuk selalu bangkit menjalani kehidupan.

Berkali- kali orang tuanya menyuruh beliau untuk diam saja di rumah, tapi beliau menolaknya. Beliau ingin mematahkan persepsi orang- orang yg mengatakan bahwa orang cacat adalah orang yg tidak berguna. Jadi beliau bangkit dan ingin menjadi orang yang bermanfaat dengan mengamalkan ilmunya kepada orang lain. MasyaAllah…

Sungguh betapa mulianya seorang mukmin yang senantiasa menjaga ibadah dan akhlaknya, senantiasa menjaga keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah. Sama sekali tidak ada keluh kesah dan air mata kesedihan. Yang tatkala cobaan dan ujian menimpa, hanya kesabaran dan keikhlasan yang ia tunjukkan. Di saat gemerlap dunia kian dahsyat menerpa, ia tetap teguh mempertahankan keimanannya. Ia bisa menjadi penyejuk hati bagi orang-orang di sekitarnya.

Bagaimana dengan kita..? Sebagai seorang manusia yang dianugrahi kesempurnaan fisik, Apakah kita dapat bermanfaat dan menjadi Penyejuk Hati bagi orang lain.? Selama ini, hal trbesar apakah yang sudah Anda lakukan..?

Ini tentu menjadi pelajaran bagi kita. Di tengah hiruk pikuk kehidupan ini, jadilah seseorang yang bermanfaat. Seseorang yg dapat memberikan suntikan semangat, saat orang- orang disekitarnya sedang kelelahan. Dan seseorang yang bisa memberikan oase kesejukan hati di tengah hiruk pikuk kehidupan Dunia.

Jadikanlah deburan cobaan yang menerjang dan keterbatasan yang kita miutiara kehidupan. Karena dengan cobaan- cobaan itulah kita akan terlahir menjadi sosok manusia baru yang semakin tangguh. Sosok manusia yang menjadikan cobaan Dunia ini hanya sebagai permainan belaka, karena ia tahu. Bahwa cobaan yg sebenarnya baru akan dihadapi pada hari Akhir.

Yaitu saat kita diberi pertanyaan oleh malaikat di alam kubur. Saat keringat kita bercucuran di Padang Mahsyar. Saat kita akan menyeberangi jauhnya Jembatan Shiratal Mustaqim. Dan saat kita akan dihadapkan pada 2 pilihan, yaitu Surga atau Neraka. Itulah cobaan terberat kita sesungguhnya, saat dimana kita akan berjuang sendiri- sendiri dan tidak bisa meminta pertolongan orang lain.

Semoga artikel ini dapat membuka pandangan kita lebih luas. Membuat kita menjadi orang- orang yang selalu bersyukur dan bermanfaat bagi orang lain. Serta dapat memberikan sedikit kesejukan hati kepada kita, sebagai bekal untuk menjalani hari demi hari di Dunia ini. Amiin…

Menghidupkan Lentera Kehidupan pada 1/3 Malam Terakhir


Terbentang Permadani ke Syurga..

Indahnya malam membelaimu dalam kesunyian..

Menetes hujan hati bermuara di pipi..

Merayu sang ilahi tuk kabulkan pinta hati..


Padamnya lentera kehidupan kan segera kita nyalakan..

Harumnya Surga terasa dapat kita rasakan..

Malam akan bergetar mendengar takbir yang kita kumandangkan..

Saat sholat Tahajud kita dirikan..


Nikmatnya dekapan malam kita tinggalkan..

Panasnya bara api Neraka kan segera kita padamkan..

Melepas kehangatan malam tuk mengambil Kunci Surga yg telah dijanjikan..

Sholat Tahajud sebagai kunci pertolongan yg kita idam- idamkan.


Di sepertiga malam Engkau terjaga..

Sadar… dan memilih untuk menyalakan lentera kehidupan,

Menghentikan mimpi indah yg belum selesai..

Dengan cinta sejati yg selalu mendengarkan suara hati..


Teruslah melanglang di Dunia ini..

Menebar kebajikan dan menghentikan kebiadaban..

Menyeru pada iman..

Walau duri merantaskan kaki dan kerikil mengoyak jari.

Sampai Engkau lelah… sampai Engkau payah…

Sampai keringat dan darah tumpah…


Tapi yakinlah…

Bidadari akan terus tersenyum menunggumu di Surga,

Di jalan cinta para orang beriman.


Dari dua dini hari hingga subuh hampir tersentuh, waktu-waktu ini akan kita sambut dengan wajah penuh cahaya. Sepertiga malam terakhir adalah malam yang bertabur mukjizat. Tetesan dan percikan air wudlu yang jatuh membasahi bumi menambah indahnya malam yang penuh keheningan. Tenang dan syahdu. Kita pun mengerjakan shalat tahajud. Shalat yang didirikan setelah terjaga dari tidur.

Cobaan yg menerpa kadang membuat kita tersungkur dan merintih kesakitan. Ujian yg menghadang sering membuat kita kuwalahan dan menumpahkan air mata yang tiada tara. Permasalahan Dunia yg tak kunjung reda kadang membuat pundak dan kepala kita terasa sangat berat dan ingin segera mengakhiri hidup kita yg berharga. Namun, kadang buaian kenikmatan Dunia juga membuat kita melupakan segalanya. Astagfirullah hal’adzim…

Mengapa itu semua bisa terjadi..?

Jawabannya hanya 1 yaitu : ‘Karena kita jauh dari Allah’. Yakinlah bahwa semua terpaan kehidupan ini pasti ada jalan keluarnya. Dan sekeras apapun cobaan yang menghantam kita, tetap lebih besar ‘Kekuasaan dan Pertolongan Allah’. Jadi apa yang kita takutkan dalam hidup ini..?

Jika ingin melangkah dengan mudah di Dunia ini, maka ajaklah Allah dalam setiap langkah dan nafas kita. Di saat orang- orang sedang tidur lelap di balik dekapan dan kehangatan malam, maka kita harus bangun… Bangun untuk Tahajud. Kita berbeda dengan orang lain. Dalam Group ‘Tahajud Call Community’ yang kita bentuk bersama- sama, setiap harinya insyaallah ada lebih dari 3000 orang yang selalu berusaha menghidupkan lentera kehidupan pada 1/3 malam yg terakhir dgn sholat Tahajud.

Mereka itu tidak sama; di antara Ahli kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). (Q.S Al Imran : 113). Orang- orang yg mempunyai kadar keikhlasan sangat tinggi, yg rela mengorbankan sejenak dari waktu tidur mereka untuk melaksanakan Tahajud. Orang- orang yg selalu berusaha mengetuk pintu Surga dengan rintihan doa dan dzikir mereka. Serta berusaha memadamkan panasnya bara api neraka dengan tetesan air mata mereka.

Orang- orang yg selalu yakin dengan pertolongan Allah, yg tidak pernah mengeluh dalam menjalani sempitnya kehidupan. Orang- orang yg mempunyai pandangan jauh ke depan, yg tidak hanya ingin menaklukkan urusan Dunia saja. Namun juga ingin menggapai urusan Akhirat. MasyaAllah…

Dalam kitab Al- Madkhal, Ibnul Haaj, disebutkan bahwa Shalat Tahajud dapat menggugurkan dosa, sebagaimana angin kencang menggugurkan daun- daun kering dari dahan pohon. Dapat menyinari hati, sehingga wajah selalu terlihat cerah. Dan dapat menghilangkan rasa malas serta kemauan keras.‘Sholat malam dapat mengantarkan kita melewati jembatan Shiratal Mustaqim bagaikan kilat yg menyambar’. “Sholat malam adalah cahaya bagi orang- orang mukmin di hari Kiamat. Ia akan berjalan di hadapan dan di belakang cahaya tersebut” (Yazid Ar Roqosyi).

Semoga artikel ini dapat sedikit memberikan kesejukan hati kepada kita dalam menjalani permasalahan kehidupan. Membuat kita menjadi orang- orang yg tangguh dan kuat, yg tidak pernah mengeluh, dan selalu siap menghadapi cobaan apapun. Karena selalu menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong kita (Q.S Al Baqoroh 153). Amiin..

PRODUK GELANG KESEHATAN HERBAL - KLIK DISINI