Menaklukkan Kegelisahan dalam Kehidupan


Ada banyak hal yang lupa, bahkan tidak diajarkan di bangku sekolah, maupun di tempat kuliah manapun. Yaitu belajar untuk: “Membuka Tirai Kehidupan yang Sebenarnya”. Pelajaran berharga ini hanya bisa kita dapatkan dari perenungan hidup dan cobaan- cobaan terberat yg berhasil kita taklukkan.

Jika saya misalkan ada sebuah Rumah yg sangat besar. Saat ini kita belum memasuki rumah tersebut, kita baru melihat luarnya saja. Kemudian kita akan berusaha untuk mengintip dan membuka tirainya untuk mengetahui apa yang sebenarnya ada di dalam rumah tsb. Sama halnya dengan kehidupan, Allah yang Maha Mengetahui menciptakan manusia sebagai khalifah di muka Bumi ini. Mengujinya dengan berbagai macam cobaan, agar manusia dapat berpikir dan mengambil hikmah dari apa yang ada dibalik cobaan tersebut.

Kehidupan di Dunia selalu diwarnai dengan tawa, canda, kesedihan, dan dibumbui dengan cobaan- cobaan berat di dalamnya. Dimana ungkapan kebahagiaan kita curahkan dalam bentuk senyuman, dan ungkapan kesedihan kita curahkan dalam bentuk tetesan air mata. Dimana adanya Bumi tempat kita berpijak dan langit di atas kita merupakan bukti bahwa kita berada dalam suatu ruangan sempit.

Cobaan yg menerpa kadang membuat kita tersungkur dan merintih kesakitan. Ujian yg menghadang seringkali membuat kita kuwalahan dan menumpahkan air mata yang tiada tara. Hembusan permasalahan yg tak kunjung reda kadang membuat pundak dan kepala kita terasa sangat berat dan ingin segera mengakhiri hidup kita yg berharga. Namun, kadang buaian kenikmatan Dunia juga membuat kita melupakan segalanya. Astagfirullah hal’adzim…

Banyak teman- teman kita yang bersedih, menangis, berputus asa, menyerah, bahkan ada yang berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Dengan alasan sudah tidak kuat lagi menjalani kehidupan ini. MasyaAllah… Itu sangatlah keliru, padahal ia tidak tahu bahwa masih ada ujian lagi yang siap menunggunya di Alam yang lain.

Dalam kamus seorang Muslim, tidak ada kata : ‘bersedih, menangis, menyerah, dan putus asa’. Kamus kita hanya memiliki sedikit kata, yaitu kata : ‘semangat, kerja keras, dan pantang menyerah’. Itulah yang kita punya dan akan kita genggam selamanya.

Seorang muslim baru dikatakan ‘sedih’, jika ia tidak bisa menjawab pertanyaan di Alam kubur. Seorang muslim baru dikatakan ‘menangis’, jika ia tidak mempunyai cukup bekal untuk berteduh di panasnya Padang Mahsyar. Dan seorang muslim baru dikatakan ‘gagal’, jika ia tidak bisa menyeberangi jembatan Shiratal Mustaqim dan terpelanting ke Neraka.

Jadi untuk apa kita bersedih dan putus asa jika hanya menghadapi segelintir cobaan di Dunia ini..? Cobaan yang ada di Dunia ini jauuuh tidak ada apa- apanya dibandingkan dengan cobaan yg akan kita lalui kelak. Saat ini Allah masih berbaik hati mau mendengar doa dan menerima tobat kita. Namun saat umur kita sudah habis, kita mau bilang apa..? Tobat pun tak akan diterima dan Doa pun tak akan didengar. Yang akan kita rasakan hanyalah kesedihan dan kekecewaan yg mendalam karena tidak melakukan yg terbaik saat masih hidup di Dunia.

Saat ini jalan yg harus ditempuh masih panjang dan waktu yg kita miliki masih banyak, maka masih ada kesempatan untuk berubah dan melakukan yg terbaik. Pilihlah jalan hidup yg terbaik menurut hati nurani Anda. Silahkan hantam dan tundukkan Dunia ini di tangan Anda. Namun jangan lupa untuk tetap meraih dan menggapai kehidupan Akhirat. Jadilah orang- orang sukses, yang tidak hanya rakus mengejar urusan Dunia, tapi juga selalu berusaha untuk menggapai Akhirat.

Dunia ini adalah pelabuhan, kita akan transit sebentar untuk mencari dan mengambil bekal kita semaksimal mungkin, agar dapat menolong kita di Perjalanan yang lebih Jauh berikutnya. Semoga artikel ini dapat memberikan kita motivasi untuk selalu menjalani hari demi hari dengan lebih baik. Dan dapat memberi kesejukan hati serta asupan energi kepada kita agar menjadi orang- orang yang tidak pernah bersedih dan mengeluh dalam menghadapi kehidupan. Amiin..

Mengunci dan Menutup Rapat- rapat 7 Pintu Neraka


Menyambut bulan Ramadhan yg penuh berkah, sudah sepantasnya jika kita memburu berbagai macam amal ibadah untuk mendapatkan ridha dan janji- janji Allah. Saat dimana Pintu- pintu Surga akan dibuka selebar- lebarnya dan Pintu Neraka akan ditutup.

Jika beberapa waktu lalu kita telah mencoba “Mengetuk Pintu- pintu Surga” dan mengetahui “Kenikmatan Surga yg Sesungguhnya”, kali ini kita akan berusaha sekuat tenaga untuk “Mengunci dan Menutup Rapat- rapat 7 Pintu Neraka”. Tahukah kalian bahwa : “Jahannam itu mempunyai 7 pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan tertentu dari mereka”. (QS Al-Hijr :44).

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada rosulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rosululah saw : “Mengapa aku melihat kau berubah muka?” Jawabnya: “Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka- suka sebelum ia merasa aman daripadanya”.

Lalu Rosullulah saw bersabda: “Ya Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam”. Jawabnya: “Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama 1000 tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan 1000 tahun sehingga putih, kemudian 1000 tahun sehingga hitam, lalu menjadi hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar semua penduduk dunia karena panasnya. Demi Allah, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi karena panas dan basinya.

Demi Allah, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke 7. Demi Allah, andaikan seorang di ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur karena sangat panasnya. Jahannam itu sangat dalam, perhiasannya besi dan minumannya air panas bercampur nanah, dan pakaiannya adalah potongan- potongan api. Api neraka itu ada 7 pintu, jarak antar pintu sejauh 70 tahun, dan tiap pintu panasnya 70 kali dari pintu yg lain”. MasyaAllah…

Dikatakan dalam Hadith Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahariKu. Tahukah kamu bahwa neraka jahanamKu itu: mempunyai 7 tingkat. Setiap tingkat mempunyai 70.000 daerah. Setiap daerah mempunyai 70.000 kampung. Setiap kampung mempunyai 70.000 rumah. Setiap rumah mempunyai 70.000 bilik. Setiap bilik mempunyai 70.000 kotak. Setiap kotak mempunyai 70.000 batang pokok zaqqum. Di bawah setiap pokok zaqqum mempunyai 70.000 ekor ular. Di dalam mulut setiap ular yang panjangnya 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat. Dan di bawah setiap pokok zaqqum terdapat 70.000 rantai. Setiap rantai diseret oleh 70.000 malaikat.

Api yang ada sekarang ini, yang digunakan bani Adam untuk membakar hanyalah 1/70 dari api neraka jahannam (HR. Bukhari-Muslim). "Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka akan mendengar kegeraman dan suara nyalanya". (QS. Al-Furqan: 11). "Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah lantaran marah". (QS. Al-Mulk: 7). Air di jahannam adalah hamim (air panas yang menggelegak), anginnya adalah samum (angin yang amat panas), sedang naungannya adalah yahmum (naungan berupa potongan-potongan asap hitam yang sangat panas). (Lihat QS. Al-Waqi'ah: 41-44).

Rasulullah SAW meminta Jibril untuk menjelaskan satu per satu mengenai pintu-pintu neraka tersebut. "Pintu pertama dinamakan Hawiyah (arti harfiahnya: jurang), yang diperuntukkan bagi kaum munafik dan kafir. Pintu ke 2 dinamakan Jahim, yang diperuntukkan bagi kaum musyrikin. Pintu ke 3 dinamakan Saqar, yang diperuntukkan bagi kaum shobiin atau penyembah api. Pintu ke 4 dinamakan Ladha, diperuntukkan bagi iblis dan para pengikutnya. Pintu kelima dinamakan Huthomah (artinya: menghancurkan hingga berkeping-keping), diperuntukkan bagi kaum Yahudi. Pintu ke 6 dinamakan Sa'ir (arti harfiahnya: api yang menyala-nyala), diperuntukkan bagi kaum kafir.

Rasulullah bertanya: "Bagaimana dengan pintu ke 7.?" Sejenak Malaikat Jibril seperti ragu untuk menyampaikan siapa yang akan menghuni pintu ketujuh. Akan tetapi Rasulullah SAW mendesaknya sehingga akhirnya Malaikat Jibril mengatakan, "Pintu ke 7 diperuntukkan bagi umatmu yang berdosa besar dan meninggal sebelum mereka mengucapkan kata taubat".

Mendengar penjelasan yang mengagetkan itu, Rasulullah SAW pun langsung pingsan, Jibril lalu meletakkan kepala Rosulullah saw di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar beliau bersabda: “Ya Jibril, sungguh besar kerisauan dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari umat ku yang akan masuk ke dalam neraka?” Jawabnya: “Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari umatmu.”

Nabi Muhammad lalu menangis, Jibrail pun ikut menangis. Kemudian nabi saw langsung masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang. Setelah kejadian itu, beliau tidak berbicara dengan siapapun selama beberapa hari, dan ketika sholat beliau pun menangis dengan tangisan yang sangat memilukan. Karena tangisannya ini, semua sahabat ikut menangis, kemudian mereka bertanya: “Mengapa beliau begitu berduka?” Namun beliau tidak menjawab.

Sayyidah Fathimah az-Zahra melihat beliau karena tangisan yang tiada henti. Wajah Nabi menjadi pucat dan pipinya menjadi cekung. Sebagaimana yang diceritakan oleh Kasyfi, bahwa Bumi tempat beliau duduk telah basah dengan air mata. Sayyidah Fathimah as berkata kepada ayahnya, semoga hidupku menjadi tebusanmu, “Mengapa Ayahanda menangis?” Nabi saw menjawab: “Ya Fathimah, mengapa aku tidak boleh menangis.? Karena sesungguhnya Jibril telah menyampaikan kepadaku sebuah ayat yang menggambarkan kondisi neraka. Neraka itu mempunyai 7 pintu, dan pintu- pintunya mempunyai 70.000 celah api. Pada setiap celah ada 70.000 peti mati dari api, dan setiap peti berisi 70.000 jenis azab”.

Setelah mendengar ucapan tsb, para sahabat Nabi menangis dan meratap, “Derita perjalanan alam akhirat sangat jauh, sedangkan perbekalan sangat sedikit”. Sementara sebagian lagi menangis dan meratap, “Seandainya ibuku tidak melahirkanku, maka aku tidak akan mendengar tentang azab ini”. Ammar bin Yasir berkata, “Andaikan aku seekor burung, tentu aku tidak akan ditahan (di hari kiamat) untuk di hisab”. Bilal yang tidak hadir di sana datang kepada Salman dan bertanya sebab- sebab duka cita itu. Salman menjawab: “Celakalah engkau dan aku, Sesungguhnya kita akan mendapat pakaian dari api, sebagai pengganti dari pakaian katun ini dan kita akan diberi makan dengan zaqqum (pohon beracun di Neraka).

MasyaAllah.. Sungguh dialog yang sangat mengerikan. Para sahabat meratap dan menangis, bahkan Nabi dan malaikat Jibril pun menangis saat mengetahui tentang dasyatnya siksa di neraka. Bagaimana dengan kita..?

Astagfirullah hal’adzim.. Masihkah kita memandang remeh ancaman siksa neraka? Atau membiarkan diri kita ini lalai dan sibuk dengan kesenangan dunia yang sementara?

Semoga artikel ini dapat membuka tirai kehidupan yang sebenarnya. Memberikan pandangan lebih luas kepada kita dalam menyikapi dan menjalani kehidupan. Membuat kita menjadi orang- orang cerdas, yang berpikir jauh ke depan. Yang tidak hanya mengejar Dunia saja, tapi juga menggapai urusan Akhirat. Amiin…

Kenikmatan Surga yang Sesungguhnya


Rosulullah bersabda, bahwa Allah berfirman: Aku sediakan untuk hamba- hambaKu yang shalih sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak terbesit dalam hati manusia. Bukti kebenaran itu terdapat dalam Alquran. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (H.R Bukhari Muslim). Apakah kenikmatan yang dimaksud..? Itu ialah Surga.

Surga adalah suatu tempat berwarna hijau tua, dimana di dalamnya terdapat 2 buah mata air yang mengalir (Salsabil dan Kafur). Terdapat segala macam buah- buahan yang berpasangan, yang bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Di dalamnya ada banyak bidadari yang akhlaknya baik- baik, sopan menundukkan pandangannya, bermata jeli, putih bersih, dipingit dalam rumah, dan tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka dan tidak pula oleh bangsa Jin. Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan. Mereka bertelekan pada bantal- bantal hijau dan permadani- permadani yang sangat indah. (Q.S Ar Rahmaan 46- 77).

Diceritakan pula bahwa seorang hur (bidadari) akan mengenakan 70 pakaian. Sekalipun begitu, betis mereka tetap dapat dilihat. Tubuh mereka berkilauan laksana gemerlap merah delima. Abdullah bin Mas’ud berkata, bahwa ia mendengar Rosulullah saw bersabda: ‘Cahaya akan bersinar di surga dan orang-orang akan bertanya-tanya. Apakah gerangan itu?’ Akan dikatakan kepada mereka, bahwa cahaya itu memancar dari gigi seorang bidadari yang sedang tertawa manis sambil duduk di hadapan suaminya. MasyaAllah… Bisakah Anda membayangkan bagaimana kecantikannya?.

Para penghuni Surga diberi nama hur al-‘ain. Hur : artinya warna yang terang, dan ‘ain : artinya kehitaman. Karena hitamnya mata mereka akan benar-benar hitam. Dan kulit mereka itu terang (putih jernih). Rosullullah saw bersabda: Sesungguhnya rombongan yang pertama kali memasuki surga itu bagaikan bulan purnama, kemudian rombongan berikutnya seperti bintang yang terang-benderang di langit. Masing-masing mereka berpasangan 2 orang yang sumsum betisnya terlihat dari dalam daging, dan di dalam surga tidak ada seorang pun yang tidak berpasangan. (HR Bukhari Muslim).

”Mereka dikelilingi oleh pelayan- pelayan muda, yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka mutiara yang bertaburan. Dan apabila kamu melihat Surga, niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar”. (Q.S Al Insaan 19- 20). Sebuah mahkota kebesaran akan dikenakan di atas kepalanya, dan baginya disediakan 70 ribu jenis pakaian yang berhiaskan mutiara dan permata. Jika salah satunya di perlihatkan kepada penghuni dunia ini, maka mereka tidak akan sanggup menahan keharumannya.

Disebutkan dalam as-Shohihain (Riwayat Bukhori dan Muslim) : “Jibril membawaku (Nabi Muhammad saw) pergi hingga berhenti di Sidrotil Muntaha, maka Sidrotil Muntaha itu diliputi warna-warni yang aku sendiri tidak mengetahui apa itu. Lalu beliau bersabda, “Kemudian aku masuk ke dalam surga dan ternyata di dalamnya bertahtakan mutiara. Tanahnya dari misik yang terbaik, pasirnya dari intan dan mutiara, serta debunya dari Za’faran”.

MasyaAllah… Menabjubkan sekali bukan,? Itulah sedikit gambaran, dari sekian banyak kenikmatan Surga yang telah dijanjikan Allah.

Tapi sebenarnya bukan itu kenikmatan yang sebenarnya. 'Kenikmatan Syurga yang sebenarnya’ adalah : ‘Saat kita bisa melihat Allah secara langsung’. Ini adalah sebuah kehormatan yg maha besar, karena para nabi pun ketika di dunia tidak memiliki kesanggupan memandang wajah Allah Azza wa Jalla. Allah yang menciptakan kita, keindahan Surga, dan Kecantikan bidadari yang ada didalamnya. Zat yang Maha Indah lagi Maha Mulia dari segalanya. Dengan melihat Allah, berarti kita telah melihat suatu keindahan dan kenikmatan yang tiada tara, itulah ‘Kenikmatan Surga yang Sesungguhnya’.

Namun, kenikmatan yang satu ini justru sedikit ‘disamarkan’ dalam Al Qur’an. Mengapa.? Karena Allah tahu, bahwa manusia lebih cenderung mengejar ego/ hawa nafsunya, sehingga di Al Quran disebutkan bahwa kenikmatan Syurga adalah banyaknya bidadari, terdapat sungai- sungai yang mengalir, ada permadani- permadani yang sgt indah, dll.

Itu semua sebagai ‘iming- iming’ dan motivasi untuk memancing manusia agar mereka dapat lebih bersemangat dalam beribadah kepada Allah. Kenikmatan tersebut tetap ada dan diberikan, tapi kenikmatan yang sesungguhnya jauh lebih besar daripada itu, yaitu : ‘Saat kita bisa melihat Allah secara langsung’.

Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah pernah ditanya seseorang : “Wahai Rasulullah, apakah kita bisa memandang Rabb ?” Beliau menjawab: “Apakah ada yang menghalangi pandangan kalian terhadap rembulan pada malam purnama ketika tidak terhalang awan?”. “Tidak”. Jawab orang itu. Beliau bersabda: “Begitu pula kalian memandangNya pada hari Kiamat”.

Dari Abu Hurairoh ra, bahwa Rasulullah bersabda : ‘Perbanyaklah meminta surga kepada Allah dan mintalah perlindungan kepadaNya dari neraka. Karena keduanya bisa member syafaat (pertolongan) dan permohonan syafa‘atnya diterima. Sesungguhnya jika seorang hamba memperbanyak meminta surga kepada Allah, maka surga berkata: "Ya Tuhanku, hambaMu ini memintaku kepadaMu, maka tempatkanlah ia didalamku". Dan neraka berkata, "Ya Tuhanku, hambaMu ini meminta perlindungan kepadaMu daripadaku, maka lindungilah ia daripadaku”.

Semoga artikel ini dapat menguak rahasia- rahasia ilmu Allah yang belum terungkap. Memberikan pandangan lebih luas kepada kita dalam menyikapi dan menjalani kehidupan. Membuat kita menjadi orang- orang yg berpikir cerdas, yang tak hanya mengejar urusan Dunia saja. Namun juga menggapai urusan Akhirat. Amiin..

Mencoba Mengetuk Pintu- Pintu Surga

Kembali membuka tabir kehidupan. Berusaha untuk menguak rahasia di balik ilmu- ilmu Allah. Mencoba memperjelas pandangan yang kabur dalam kehidupan. Berpikir dan merenung cukup lama untuk bisa mengilhami dan mencari hikmah dalam setiap perbuatan yang kita lakukan. Merangkum dalam bentuk tulisan, dan memberikan sedikit percikan ilmu sebagai bekal untuk menjalani kehidupan.

Saya yakin kalau setiap orang pasti ingin masuk Syurga. Jangankan masuk, bisa mencium harumnya saja sudah bisa membuat kita bahagia. Namun setelah meninggal, apakah kita bisa langsung masuk syurga dan disambut oleh para bidadari disana begitu saja..?? Ouups.., tentu tidak semudah itu. Syurga juga mempunyai banyak pintu. Ibarat akan masuk rumah, kita tentu akan mengetuk dan membuka pintunya terlebih dahulu. “Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) surga ‘Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka”. (QS Shod: 49-50)

Lantas apa saja pintu- pintu Syurga itu..? Rasulullah SAW bersabda: “Surga mempunyai 8 buah pintu” (H.R Muslim). Luas pintu surga tempat masuk umatku adalah sejauh perjalanan pengendara kuda yang sangat bagus selama 3 hari” (H.R Tirmidzi). Pintu tersebut dibedakan berdasarkan amal kebajikan tiap manusia.

Diriwayatkan Ibnul Jauzi, bahwa pintu- pintu Surga tsb antara lain: Pintu pertama adalah untuk orang yang menjalankan shalat dengan menyempurnakan syarat rukunnya. Pintu ke 2 untuk orang yang rajin berpuasa. Pintu ke 3 untuk orang yang selalu memberikan kewajiban zakat dan senang bersedekah. Pintu ke 4 adalah untuk orang yang menjalankan ibadah Haji. Pintu ke 5 adalah untuk orang yang menjalankan Umrah. Pintu 6 adalah untuk orang yang jihad fisabilillah (berjuang di jallan Allah). Pintu ke 7 adalah untuk orang yang senang bersilaturahmi, dan Pintu ke 8 adalah untuk orang yang rajin berwudzu. MasyaAllah… Ternyata ada banyak sekali pintu Surga. Kira- kira Anda mau masuk ke pintu yang ke berapa..?

Rasulullah saw bersabda : Setiap orang di antara kalian yang setelah berwudhu dengan sempurna, lalu membaca Asyhadu anla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar abduhu wa rasuluh (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah hamba sekaligus rasul utusan Allah), niscaya dibukakan untuknya ke 8 pintu surga. la bisa masuk dari pintu yang mana pun yang ia inginkan.“. ( HR Muslim).

Dari Abi Hurairah ra., Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa memberi nafkah isterinya di jalan Allah, maka akan dipanggil dari pintu surga. Wahai Hamba Allah! Ini adalah pintu kebaikan’. Barangsiapa termasuk ahli salat, maka akan dipanggil dari pintu al-Shalah. Barangsiapa termasuk ahli jihad, maka akan dipanggil dari pintu al-Jihad. Barangsiapa termasuk ahli puasa, maka akan dipanggil dari pintu al-Rayyan. Dan barangsiapa termasuk ahli sedekah, maka akan dipanggil dari pintu al-Shadaqah.

Abu Bakar lantas bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah setiap orang akan dipanggil dari pintu-pintu tersebut, dan Adakah seseorang yang dipanggil dari semua pintu tersebut.?” Beliau menjawab, “Iya, dan aku berharap engkau termasuk diantara mereka”. (HR. Bukhari).

Rahasia di balik terbukanya pintu surga bagi para penghuninya adalah karena mereka dapat datang dan pergi ke mana saja sesuka mereka. Dan para malaikat akan masuk ke dalam surga setiap waktu dengan penuh sikap ramah dan lembut. Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya 70 ribu atau 700 ribu dari umatku masuk surga. Sebagian dari mereka saling berpegangan dengan sebagian yang lain. Yang pertama di antara mereka tidak mau masuk sebelum yang terakhir di antara mereka masuk. Wajah mereka bagaikan bulan purnama dan bintang yang terang benderang di langit. (H.R Muslim).

MasyaAllah... Semoga kita termasuk yang 70 ribu atau 700 ribu tersebut, dan semoga kita tak hanya dipertemukan dengan orang- orang yang kita cintai di Dunia ini saja, tapi juga dipertemukan kembali dengan mereka pada Hari Akhir, saat dimana kita bisa saling bergandengan tangan dan berjalan bersama- sama menuju Pintu Surga. Amiin.. Ya Allah, jika kau perlihatkan sedikit saja dari Keindahan Surga, tentu kami akan merasa tidak pantas untuk memasukinya. Namun jika Kau perlihatkan sedikit saja dari siksa neraka, tentu kami akan langsung menjerit dan tak kuasa menahan pedihnya hukumanMu disana.

Semoga artikel ini dapat membuka relung- relung kehidupan yang sebenarnya. Memberikan pandangan lebih luas kepada kita dalam menyikapi dan menjalani kehidupan. Membuat kita menjadi orang- orang yang berpikir cerdas dan intektual, yang tidak hanya mengejar Dunia saja, tapi juga menggapai urusan Akhirat. Amiin…

PRODUK GELANG KESEHATAN HERBAL - KLIK DISINI